Gondang Winangon adalah satu satunya museum gula peninggalan Belanda
di Dunia yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. Di dalam Museum tersebut terdapat replika alat - alat pembuatan gula, diorama pabrik gula dan
perkebunan tebu, foto-foto bersejarah, alat-alat komunikasi lama, lokomotif kereta tebu, dan kereta
wisata pabrik untuk berkeliling lokasi.
SEJARAH
Pabrik Gula Gondang
Baru semula bernama Pabrik Gula Gondang
Winangoen didirikan pada tahun 1860
oleh N.V Klatensche Cultuur Maats Chapij yang berkedudukan di Amsterdam
Belanda. Pengelolanya dilaksanaak oleh N.V Mirandotte Voute dan Co yang
berkedudukan di Semarang.
Pada tahun 1930-1935
pabrik tidak berproduksi karena adanya krisis ekonomi. Tahun 1935-1942 pabrik
beroperasi kembali dipimpin Boerman dan M.F Bremmers. Tahun 1942-1945 pabrik
gula Gondang Winangoen dikuasai oleh Jepang yang dipimpin Nisiko dan Inogaki,
tetapi pengelolanya dibantu oleh M.F Bremmers seorang dari Belanda.
Ketika terjadi
revormasi kemerdakaan tahun 1945, pabrik gula dikuasai bangsa Indonesia yang
dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) dan dipimpin
oleh Doekoet (1945-1948). Tahun 1948 terjadi
agresi militer Belanda kedua sehingga pabrik tidak beroperasi. Tahun 1950
pabrik baru berproduksi kembali. Berdasarkan surat keputusan pemerintah
Indonesia yang menetapkan bahwa semua perusahaan milik Belanda diambil alih
oleh Pemerintah Republik Indonesia maka, pada bulan Desember 1957 Pabrik Gula
Gondang Winangoen sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia yang
pengelolanya diserahkan kepada PPN baru (Perusahaan Perkebunan Negara) unit
Semarang yang dipimpin oleh R. Iman Soempono (1957-1960) dan nama Pabrik Gula
Gondang Winangoen diganti menjadi Pabrik Gula Gondang Baru.
LOKASI
PG Gondang Baru Klaten di Desa Plawikan,
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pabrik Gula Gondang Baru terletak kurang
lebih 5 Km dari arah barat kota Klaten, ditepi jalan raya Yogyakarta-Solo.
KEUNIKAN
Ada salah satu peninggalan
pabrik gula ini yang sangat tua dan unik yaitu lokomotif uap kuno buatan Jerman
tahun 1818. Orang-orang pabrik menamakannya Simbah karena
umurnya yang sudah sangat tua.
Dulu, loko Simbah
digunakan untuk mengangkut tetes tebu ke Stasiun Srowot untuk kemudian dibawa
ke Semarang atau Surabaya.
Disamping itu pabrik gula ini juga meninggalkan
beberapa bangunan kuno dengan arsitektur menarik di sekitarnya. Bangunan
tersebut sebagian besar merupakan rumah dinas staf, karyawan, dan
manager pabrik gula pada masa itu.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
Menurut saya dengan adanya wisata Gondang Winangon kita bisa mengetahui peninggalan belanda. Namun, disisi lain tempat ini masih minim nya wisatawan karena kurangnya perawatan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
Menurut saya dengan adanya wisata Gondang Winangon kita bisa mengetahui peninggalan belanda. Namun, disisi lain tempat ini masih minim nya wisatawan karena kurangnya perawatan.
HARGA TIKET MASUK
Harga tiket masuknya tergolong sangat murah. Dengan Rp 3.000,00 anda bisa menikmati wisata ini
Harga tiket masuknya tergolong sangat murah. Dengan Rp 3.000,00 anda bisa menikmati wisata ini
0 komentar:
Posting Komentar